Profil Pelayanan Sosial dan Ekonomi di Keuskupan Agung Medan

Pengantar

 
Selain mengurusi hal-hal yang bersifat rohani, Gereja juga dituntut untuk memperhatikan kebutuhan hidup jasmani umat. Keuskupan Agung Medan (KAM)  sebagai Gereja partikular sudah lama memberikan perhatian terhadap persoalan karitatif dan sosial-ekonomi. Sejak tahun 1960-an hingga kini gerakan sosial ekonomi berkembang secara dinamis di Keuskupan Agung Medan.

KAM telah lama terlibat dalam menangani permasalahan sosial di masyarakat untuk membantu masyarakat memperbaiki kondisi sosial-ekonominya. Pada awalnya berdirilah Panitia Sosial (Pansos) yang kemudian berkembang menjadi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) yang pada dasarnya merupakan organ animasi untuk meningkatkan kesadaran sosio-ekonomi umat dan masyarakat di KAM. Lembaga ini kemudian merumuskan visinya sebagai lembaga pembebasan dan penyelamatan manusia seutuhnya dengan misi menguatkan dan memberdayakan masyarakat dalam memperjuangkan hak-hak asasi, keadilan dan lingkungan hidup, membangun persekutuan dan solidaritas, keserasian dan keselarasan di antara manusia dengan Allah, manusia dengan manusia serta manusia dengan alam; mendorong terciptanya kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat yang bersendikan Ajaran Sosial Gereja.

Di samping Caritas PSE Medan, masih banyak lembaga-lembaga sosial karitatif yang bekerja untuk menangani berbagai permasalahan sosial-ekonomi di KAM seperti penanganan kaum cacat, yatim piatu, rumah jompo, penanganan orang kusta, pengembangan ekonomi, penanganan lingkungan hidup, yang pada awalnya  masih bekerja sendiri-sendiri dan belum dikoordinasikan secara lebih efektif. Masih terdapat kesan bahwa lembaga-lembaga ini berbasis dan bersifat karitatif ditangani secara amatir dan kurang memiliki jejaring dengan pihak lain selain menggunakan jejaring tradisional yaitu ordo atau kongregasi. Sementara ini pertumbuhan lembaga-lembaga sosial di luar Gereja sudah mencapai tahapan yang lebih matang dan profesional dalam manajemen dan jejaringnya sehingga memiliki akses yang lebih luas dengan lembaga-lembaga lainnya terutama dengan lembaga-lembaga donor di dalam dan di luar negeri.
Adanya kebutuhan koordinasi dan perluasan jejaring dan agar pelayanan sosial-karitatif makin profesional – seperti yang ditegaskan oleh Deus Caritas Est no. 31 – mendorong pimpinan keuskupan untuk me-merger Komisi PSE dan Caritas Cordia Medan sehingga menjadi entitas utama dalam mendorong penyetaraan lembaga-lembaga sosial karitatif di KAM dengan lembaga-lembaga lain (swasta dan pemerintah) serta untuk meningkatkan kinerja semua lembaga. Kebutuhan inilah yang mendorong Komisi PSE dan Cordia  distukan untuk semakin bagus dan membawa perubahan yang lebih baik di tengah-tengah masyarakat.

Terbentuknya Yayasan Caritas PSE

Rapat Diosesan KAM yang diadakan Des. 2008 merekomendasikan agar semua organ sosial kemanusiaan di KAM dapat berkoordinasi dan agar hal itu dapat dilaksanakan dengan lebih baik maka Uskup Agung Medan memutuskan untuk menyatukan [atau merger) dua lembaga sosial kemanusiaan KAM yaitu Caritas PSE Caritas Medan (CCM) dengan Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) KAM. Setelah mengadakan berbagai pertemuan, maka pada tanggal 6 Oktober 2010, Uskup Agung Medan mengeluarkan Surat Keputusan merger Caritas PSE Caritas Medan dengan PSE KAM dengan No. 54/Car-PSE/KA/X/10 dan pada tanggal 11 Nopember 2010 diadakanlah serah terima kedua lembaga tersebut kepada Badan Pengurus Baru Caritas PSE.
Mengingat adanya tuntutan zaman untuk penyelenggaraan lembaga secara lebih baik dan profesional, maka diperlukan adanya sebuah platform institusional yang memperlihatkan kiprah sebuah lembaga dalam jangka waktu tertentu dan untuk itulah dibutuhkan adanya sebuah rencana strategis yang akan memberikan gambaran tentang keistimewaan sebuah lembaga dengan program-programmnya.

Mengingat apa yang telah dilakukan serta dimulai oleh Yayasan Caritas PSE beberapa tahun ini, pantas juga menjadi bahan pikiran ke depan untuk tetap dipertahankan dan dimantapkan yang tentu perlu memperhitungkan kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang ada.  Maka dengan demikian, sekarang sudah saatnya Yayasan Caritas PSE KAM mengadakan rencana strategis untuk tahun 2020-2024.

“Quo Vadis Caritas PSE KAM”, kemana arah Yayasan Caritas PSE?  Berangkat dari pertanyaan ini, Yayasan Caritas PSE perlu menjawabnya melalui Lokakarya  RENSTRA.

CARITAS PSE KAM perlu membuat serta merumuskan program-program yang up to date, menjawab kebutuhan jaman. Untuk itu sangat dibutuhkan waktu untuk penyusunan Rencana Strategis yang harus menjawab apa yang menjadi harapan seluruh gereja Keuskupan Agung Medan dan seluruh masyarakat secara umum sesuai dengan visinya "MENJADI OASE DI TENGAH DUNIA".

Rencana Strategis Caritas PSE ini juga dirancang untuk mencapai tujuan akhir dari segala aktivitas sosial-ekonomi yang dirumuskan dalam Ajaran Sosial Gereja, yaitu pembebasan (to liberate). Segala aktivitas CARITAS PSE harus bertujuan membebaskan manusia dan masyarakat dari kondisi yang kurang manusiawi sambil tetap meperhatikan prinsip-prinsip dasar ASG yaitu kemekaran pribadi dan martabat manusia, jejaring (networking), kesejahteraan umum, solidaritas, subsidiaritas, keterlibatan sosial, dan prinsip bahwa segala sesuatu diciptakan untuk kebaikan umum (universal end of goods). Hal lain yang sangat ditegaskan oleh semua lembaga-lembaga sosial-karitatif dan ekonomi di zaman ini adalah penegasan prinsip akuntabilitas dan transparansi baik menyangkut institusi dan finansial yang telah menjadi salah satu indikator keberhasilan dalam menilai kelayakan dan kinerja yang baik dari sebuah lembaga sosial-kemanusiaan di jaman ini. Hal-hal inilah yang dalam bagian berikut ini akan dipaparkan secara sistematis dan down to earth – dapat dilaksanakan.


  Berdasarkan hasil Penyusunan Renstra tersebut, Yayasan Caritas PSE - KAM membagi tujuh divisi tugas utama:

  • Divisi Ekora (Ekonomi Kerakyatan) yang dibagi menjadi 2 unit yakni unit Livelihood sebagai penghidupan atau peningkatan sumber mata pencaharian dan Unit Lembaga Keuangan Mikro sebagai lembaga keuangan yang khusus didirikan untuk memberikan jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat, baik melalui pinjaman atau pembiayaan dalam usaha skala mikro kepada anggota dan masyarakat, pengelolaan simpanan, maupun pemberian jasa konsultasi pengembangan usaha yang tidak semata-mata mencari keuntungan.
  • Divisi Pengembangan Spiritualitas untuk melayani yang berkaitan dengan Aksi Puasa Pembangunan,  Hari Pangan Sedunia dan Ajaran Sosial Gereja.
  • Divisi Kesehatan yang mencakup unit kegiatan Kesehatan Umum dan Penanganan Narkoba dan HIV/AIDS.
  • Divisi KPKC-PMP (Keadilan dan Perdamaian, Keutuhan Ciptaan dan Pastoral Migran Perantau) yang mencakup unit kegiatan Advokasi, Pegurangan Resiko Bencana dan Pastoral Migran Perantau.
  • Divisi Daulat Desa sebagai mitra dalam pengembangan kedaulatan desa dan pemberdayaan masyarakat umum dengan tujuan membantu pengembangan dan perberdayaan masyarakat menuju desa yang berdaulat sesuai arah UU Desa No 6 tahun 2014.
  • Divisi Pariwisata untuk pengembangan destinasi pariwisata dan ekonomi kreatif serta pemasaran pariwisata kawasan Danau Toba.
  • Divisi Fundrising yang berfungsi sebagai pembuat rencana atau program, peneliti, donor, dana, akuntan, administratif, badan hukum dan relasi lembaga.

 
 
STRATEGI PROGRAM
       
Strategi jemput bola  
Untuk melayani umat KAM yang tersebar di 50 paroki sesuai kebutuhan mereka, Yayasan Caritas PSE mengirimkan sejumlah daftar kegiatan/program dan jenis pelatihan yang bisa diadopsi oleh paroki dalam waktu tertentu. Dalam daftar itu kita tuliskan nama kegiatan, jumlah peserta, berapa lama, dana, dan sumber pendanaan. Yang diharapkan dari masing-masing paroki adalah merespon kegiatan/pelatihan mana yang sekiranya dibutuhkan. Dalam hal inilah diharapkan pro-aktif seksi PSE paroki dan komitmen pastor paroki sendiri terhadap pelayanan sosial ekonomi.

Peningkatan networking dan sumber dana
Mengingat lembaga Yayasan caritas PSE merupakan lembaga besar, maka sangat dibutuhkan jejaring yang lebih luas di tingkat lokal, nasional, maupun  di berbagai mitra internasional, baik ke pemerintah maupun non pemerintah. Sampai sekarang kita masih bermitra dengan Caritas Jerman, Miserior, Caritas Inggris, CRS, Karina, dan NGO lainnya. Kita juga menjalin jaringan dengan lembaga-lembaga lokal pemerintahan: Dinas Pertanian, Dinas Kehutanan, BPBD, BP-DAS Asahan Barumun, Balai Penelitian Kehutanan Aek Nauli, Dinas Parawisata, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa.

Peningkatan fundrising
Keberlangsungan jangka panjang merupakan visi dari setiap lembaga. Yayasan Caritas PSE melaksanakan program penggalangan dana (Fundrising) untuk mempersiapkan dana mandiri bagi lembaga demi rencana jangka panjang.

Penutup
Kirannya dengan perumusuan strategi planning bisa  mewujudkan visi dan misi Caritas PSE KAM. Kendati tetap menghadapi segala kendala dan tantangan, namun dengan mengubah sistem pelayanan yang lebih professional dan berjejaring serta usaha fundrising, semua impian pasti bisa diwujudkan. Semangat dan dorongan yang selalu ditampakkan oleh pimpinan gereja KAM yakni Mgr. Kornelius Sipayung, OFMCap sungguh menjadi kegembiraan bagi semua pelaksana pelayanan Caritas PSE di KAM ini. Pelayanan Caritas PSE KAM belumlah sempurna masih banyak yang mesti dibenahi, namun dengan sistem yang lama dianut di KAM yakni MENJEMAAT, kami yakin pelayanan tetap berjalan dan lancar.
 
P. Markus Manurung, OFMCap
Direktur Yayasan Caritas PSE-KAM

 

MODUL BUKU WEBSITE