Pada pekan pertama November lalu, Yayasan Caritas PSE KAM mengadakan penyuluhan dan praktik pertanian selama dua hari di Desa Selandi Lama-Kab.Karo. Materi penyuluhan hari pertama (06 November 2014) mencakup bagaimana perlakukan yang benar terhadap tanah dan tanaman, pengenalan jenis hama dan obat, pengenalan unsur-unsur yang terdapat
di dalam tanah serta cara pengolahan tanah. Pada hari kedua penyuluhan (07 November 2014), warga diajak untuk mempraktikkan bagaimana cara mencangkul yang benar, membersihkan sisa tanaman, menggemburkan tanah, membuat bedengan, mengatur jarak tanam dan memasang mulsa dengan benar.
Sebagai tindak lanjut dan penerapan dari ilmu pengetahuan baru yang didapat saat penyuluhan, Yayasan Caritas PSE KAM juga memfasilitasi kegiatan praktik penanaman yang dikenal dengan nama “demoplot”. Demoplot sering disebut juga dengan lahan percontohan diharapkan dapat menjadi wadah belajar bagi petani untuk mencoba inovasi-inovasi baru dalam rangka peningkatan hasil pertanian dan penurunan biaya produksi.
Demoplot untuk warga Desa Selandi Lama dilakukan pada hari Rabu,26 November 2014 di lokasi ladang warga di sekitaran Desa Payung. Warga sangat antusias dengan kegiatan ini dan sudah berkumpul di ladang sejak pukul 9 pagi. Adapun komoditas yang akan ditanam bersamaan dalam lahan demoplot ini adalah bawang merah, tomat dan cabai. Walaupun begitu, petani diperkenankan menambah varian lain seperti sayur sawi manis, brokoli, sawi pahit, dan bunga kol. Idealnya dalam sebuah lahan demoplot bisa ditanam 6 - 7 varian tanaman dengan waktu panen yang berbeda namun berdekatan. Untuk mengatur jarak panen, maka jarak penanaman diatur dalam waktu yang berselang satu minggu.
Pada kesempatan ini, warga bersama Dinas Pertanian Kab. Karo (diwakili oleh Petugas Penyuluh Lapangan) yang difasilitasi oleh Yayasan Caritas PSE KAM berkesempatan melakukan penanaman bawang merah di ladang demoplot seluas 1.500 m2. Proses penanaman juga meminimalisir penggunaan pupuk kimia dan sekaligus memperkenalkan pertanian semi organik kepada warga yang selama ini sudah ketergantungan pada pupuk kimia. Dari kegiatan ini, Yayasan Caritas PSE KAM sungguh berharap para petani berani mengubah perilaku dalam bercocok tanam dan berani mencoba sesuatu yang baru agar tetap bertahan ditengah kondisi pertanian pasca erupsi Sinabung.